“Kecanggihan
teknologi informasi (IT) memberikan dampak yang sangat besar bagi
keberlangsungan peradaban manusia, termasuk keberlangsungan
tidurnya.”
(Aris
Risnandar)
Dalam
sebuah malam waktu-waktu itu, bahkan di bulan-bulan itu, saya jarang
tidur di waktu malam. Paling-paling, saya tidur di jam 2 pagi dan
harus bangun di jam 5 yang juga masih pagi. Bahkan tidak sama sekali.
Jika mengingat artikel dalam sebuah Koran tentang tips dan trik awet
muda, maka durasi tidur saya itu masih kurang 4-5 jam lagi. Kalo
begitu, mungkinkah saya akan 4-5 tahun lebih tua dari umur saya yang
tertanggal di KTP? Oh…semoga sebaliknya.
Itu
bukan tanpa alasan, tapi soal kewajiban (sombong…haha). Sebagai
penjaga rumah yang dijadikan kantor LSM, sebagai Office Boy (OB) dan
sebagai cleaning servis-nya. Semua jabatan itu dilaksanakan disana,
di rumah yang di sulap jadi kantor LSM yang depannya ada kolam yang
berisi ikan Koi.
Dan
hari itu, sebagai pemangku jabatan tadi, saya harus bergerak cepat,
teliti, telaten tak lupa senyuman yang sudah manis meski tanpa tidur.
Kenapa begitu? Ya karena pada waktu itu puluhan tamu yang punya
relasi dengan LSM tempat saya bekerja akan nginep. Ada kepala desa,
aktifis media, aktifis lingkungan, aktifis buruh migrant juga
mahasiswa pegiat IT. Tidak hanya nginep, mereka rapat, mereka
berkoordinasi mereka berkonsep untuk acara siang harinya selama 3
hari dalam rangka “Jagongan Media Rakyat”.
Menyediakan
kasur, karpet dan tikar untuk tidurnya, menyediakan minuman dan
makanan ringan atau berat untuk konsumsinya; itu sebagai OB.
Membersihkan buat tidurnya, membersihkan bekas minum dan makannya,
putung rokok dan sampah lainnya; itu sebagai cleaning servis. Menjaga
barang-barangnya, sandal sampai kendaraannya; itu sebagai penjaga.
Mata yang 2, tangan yang 2, kaki yang 2, pikiran dalam satu kepala
harus focus kepadanya.
Dan
akhirnya di jam 10 siang saya baru tertidur. Hooaam…..
Kring…..kring….
5x… HP jadul disamping saya berbunyi.
Malas-malas
saya liat. Tanpa nama. Itu artinya nomer baru. Jam di HP tertulis
11:24. Itu artinya saya baru tidur 1 jam lebih. Oh…
Saya
bersuara: “hallo…”
HP
bersuara: “waalaikumsalam… aduh kamana wae yeuh?” (itu bahasa
sunda, artinya; aduh kemana aja nih?)
Mengingat
lafal salamnya, tebakan saya langsung menyatakan bahwa itu si Rey.
Rey teman saya yang sedikit susah diatur dan satu sekolah waktu di
SMAN juga di kampus. Dia memang sering gonta-ganti nomer. Nggak
apa-apa-lah ganggu tidur juga, siapa tau bisa pinjam duit sama dia,
pikir saya dalam hati.
Agar
dialognya lebih fokus, saya langsungkan aja ke bahasa Indonesia
ya?...
Saya
bersuara: “ada apa Rey?”
HP
bersuara: “wah…wah… kemana aja nih mahasiswa abadi? Haha…”
(sebagai pemberitahuan aja nih, waktu percakapan ini berlangsung,
saya sudah di semester 14 dan dalam bayang-bayang DO)
Saya
bersuara: “apa goblok? emang kamu udah lulus gitu? Judul skripsi
aja belum di ACC haha…”
HP
bersuara: “haha… ehh kamu dimana sekarang?”
Saya
bersuara: “di Umbulharjo, ada apa sih?”
HP
bersuara: “ya pengen tau aja kabar mahasiswa abadi… haha….”
Saya
bersuara: “anjing… eh serius nih, ada apa Rey? Aku masih ngantuk.
Apa kamu mau ngasih tambahan penghasilan? Atau pinjeman duit gitu?
Haha…”
HP
bersuara: “haha… kirain mahasiswa abadi itu nggak butuh duit”
Saya
bersuara: “ah goblok kamu haha,… serius Rey?”
HP
bersuara: “ngasih kerja dimana? Orang saya di Tasik haha…”
Saya
bersuara: “maksudnya kamu lagi di Tasik gitu?”
HP
bersuara: “iya mang dari waktu kamu sekolah disini, saya di Tasik
ko”
Saya
terdiam sejenak. Si Rey kan kuliah di Jogja? tapi ini bilang dari
dulu di Tasik? Ini sebenarnya siapa sih? Sambil masih pegang HP, saya
bergerak ambil air kran di samping kamar dan mengusapkannya ke muka.
HP
bersuara: “hallo…hallo…”
Saya
bersuara: “iya..iya… eia ini siapa sih?”
HP
bersuara: “siapa hayo?haha…”
Terdiam
lagi. Mengingat kembali suaranya. Plash back… wah rasa-rasanya saya
ingat suara ini. Ini seperti guru saya yang ngajar Sejarah Islam
waktu di SMAN. Adi Yoso Nuha kah? Guru saya asal NTT yang sudah fasih
berbahasa sunda itu? Konfirmasi.
Saya
bersuara: “ini kang Adi Yoso?”
HP
bersuara: “haha… syukurlah kalo masih ingat haha…”
#$%*&@$#*
0 komentar:
Posting Komentar